Selasa, April 18, 2006

Bobok-bobok...

Ayo, le! Turu awan ndisik, mengko sore lagi entuk dolan!”* Begitu tiap siang ibuku dulu mengingatkan aku untuk tidur siang ketika ada gelagat aku akan main ke luar rumah dengan tetangga sebayaku.

Hal itu hampir terjadi setiap hari. Ketika sore hari selepas Ashar, maka waktu bermain tiba. Mau main sepak bola di alun-alun silakan, mau main layangan di belakang rumah boleh, atau keliling kampung dengan sepeda mini andalan tidak masalah. Yang penting sebelum waktu Maghrib tiba harus sudah pulang ke rumah kembali. Sebelum wewe gombel atau genderuwo keluar dari sarangnya. Kata mitos.

Di Jogja, ritual tidur siang sudah biasa. Terutama untuk anak kecil. Jadi tidak heran, dulu kalau mau mencari teman main diantara jam 1-3 sore susahnya minta ampun. :p

Itu untuk tidur siang. Tidak sulit bagiku. Di samping perintah orang tua, tidur siang merupakan salah satu kegiatan yang nikmat, bahkan sampai saat sebelum pindah ke Jakarta.

Image hosting by Photobucket

Tidur malam juga tidak masalah bagiku. Tidak sulit untuk memejamkan mata. Walaupun habis minum segelas kopi pun, jika sudah niat untuk tidur dan menutup mata, ya sudah, ketika mata terbuka hari sudah pagi kembali.

Untuk tempat tidurnya juga tidak masalah. Mau tidur di sofa, di atas karpet, di atas tikar, apalagi di atas kasur busa yang empuk. Alkisah, ketika belum lama beranjak pindah dari kasur isi kapuk, kalau tidur di kasur busa suka pusing. Karena kasurnya mentul-mentul melulu. =)

Namun, sering juga aku mendengar soal keluhan mengenai sulitnya tidur di waktu malam, apalagi di waktu siang. Bahkan ada yang menyebut dirinya adalah penderita insomnia akut! Wah!

Ada yang mengatakan walaupun badan terasa bugar dan segar, namun tetap saja untuk sekadar memejamkan mata setengah jam saja susah sekali.

Menyimak apa yang ada di sini, mungkin ada beberapa tip yang bisa diikuti oleh teman-teman yang mengalami kesulitan untuk sekadar tidur beberapa menit saja. Apalagi sampai pagi hari.

Pertama, posisi tidur sebaiknya membujur ke arah utara dan selatan. Cara tidur dengan kepala di utara dan kaki di selatan membuat energi tubuh Anda selaras dengan bidang elektromagnetik bumi. Kondisi tersebut akan membantu Anda tidur dengan nyenyak.

Kedua, cobalah menghitung domba dalam pikiran kita. Tapi jangan membayangkan domba yang meloncat-loncat agresif ke sana kemari. Bayangkan si domba kecil yang lucu dan imut, yang sedang berbaring di rerumputan hijau. Ini merupakan tip yang sering kita dengar. Tidak salah juga diterapkan. ;)

Tip lainnya, menggoyangkan jari kaki. Menggoyang atau menggerakkan jari kaki akan membuat kita merasa fun dan juga lebih santai. Kalau rasa santai tersebut sudah dirasakan, tidur pun akan jauh lebih mudah. Terakhir adalah berpura-pura sudah waktunya bangun. Pasti kesal kan, kalau mendengar alarm bangun tidur menyala? Rasanya kita malas bangun dan kelopak mata pun seolah enggan membuka. Nah, kenapa tidak menciptakan situasi seperti itu setiap kali kita akan tidur? Pasti tidur bukan sesuatu yang sulit lagi.

Salam!

* (Jawa: “Ayo, nak! Tidur siang dulu, nanti sore baru boleh main!”)

0 comments: