Rabu, April 04, 2007

Garis-garis yang Bicara

Dulu, ketika kuliah, ada mata kuliah Semiotika. Singkatnya (dan semoga masih benar…hehehe) Semiotika mempunyai definisi, pemaknaan akan tanda-tanda dari sebuah pesan yang tersampaikan. Dalam hal ini pesan dari sebuah media.

Nah, berkaitan dengan tanda-menanda tadi, semalam aku mendapatkan semacam pencerahan, atau bisa dibilang sebuah penguakan akan jalan dan cerita hidup yang sudah, sedang, dan akan aku jalani. Yaitu, ketika garis tangan yang ada di telapak tangan kiri dibaca oleh bapak (kita sebut saja Bapak R), relasi kantor dari sebuah perusahaan percetakan.

Ketika itu ada beberapa teman di kantor yang sedang dilihat atau dibaca garis tangannya juga. Dan banyak yang tepat pembacaan itu dengan jalan hidup teman-teman tadi. Wah, menarik juga nih, pikirku.

Karena sedikit yakin bahwa Bapak R itu mempunyai kemampuan palmistry, tanpa pikir panjang, aku langsung sodorkan tangan kiriku untuk ikut-ikutan minta dibaca. Dan tiba-tiba Bapak R tertawa terbahak-bahak begitu melihat garis tangan kiriku. Ya wes, aku ya ikut-ikutan tertawa saja. Tanpa sebab. Hehehehehe…..

Sejurus kemudian tiba-tiba pundakku ditepuk-tepuk dan sedikit dielus-elus seperti menenangkan orang yang sedang emosi. Katanya, “Wah, Mas ini hidupnya akan penuh rintangan. Cobaan akan benyak menerpa di masa yang akan datang. Tabah dan bersabarlah.” Glek.

Bapak R tiba-tiba terdiam sambil melihat garis tangan kiriku dengan seksama. Raut mukanya tenang. Tiba-tiba, “Wah, Mas, kamu jangan pegang duit, apalagi kalau sudah berkeluarga. Duitnya akan cepat habis!”

Weit! Lha kok benar, yah. Aku merasa sebagai orang yang kurang asoy dalam me-manage masalah keuangan. Nabung sih nabung, tapi kok ya kurang optimal gitu, lho. Hmmmm…perlu pendamping yang yahud nih soal keuangan….hehehehe….ya, kamu! Ya kamu itu!!!!!!! Hehehehehe…..Amieeeeennn….

Pembacaan berlanjut. Soal kesehatan, dikatakan bahwa di masa lalu aku pernah mengalami sakit yang agak parah, namun berhasil sembuh. Benar juga. Dulu kepala bagian belakang pernah terbentur batu. Penglihatan sedikit terganggu untuk beberapa hari. Tanpa berobat, alhamdulillah, akhirnya sembuh. Maklum, dulu nggak mengenal CT-Scan. Jadi sembuhnya ya Cuma dibawa seneng aja….Hihihi….

Namun, di masa yang akan datang, aku diminta waspada untuk masalah kesehatan, banyak masalah sepertinya. Untuk antisipasi di saat sekarang, aku disarankan untuk banyak minum vitamin. Yuuuuk!

Soal asmara kemudian dibahas. Awalnya langsung deg! Namun kemudian justru merah merona pipiku. “Dulu waktu masa SMP atau SMA ada cewek yang getol atau naksir sekali ya dengan Mas Irwan???” Hehehehehehe…... “Iya, ” jawabku sambil terkekekeh.

Soal keluarga besar juga dibahas. Alhamdulillah, tidak terjadi sesuatu yang signifikanlah untuk masa yang akan datang. Semua akan baik-baik saja.

Bapak R hanya berpesan, jangan jadikan pembacaan garis tangan itu sebagai beban. Jika memang benar, paling tidak jadikan salah satu bekal hidup saja. Biar bisa meminimalkan persoalan yang mungkin nanti akan menghadang. Wise....wise man.... cleguk!

0 comments: