Rabu, November 09, 2005

Kreatif…Heran…*Wagu!

Image hosted by Photobucket.com

Membaca surat kabar ini pada tanggal 5 Nopember 2005 lalu sungguh menyentak akal sehat plus nurani plus logika plus daya pikir. Perasaan campur aduk. Bagaimana tidak, di dalam tangki bahan bakar (avtur) pesawat ini yang akan tinggal landas, terdapat kandungan 96, 46% air!!! Ya udah, mesin pesawat begitu di starter langsung mogok.

Hasil analisis laboratorium PT ini menyebutkan kadar air yang terkandung dalam avtur yang terisi dalam tangki pesawat itu sebanyak 96,46 persen. Sampel yang diambil sebanyak 100 mililiter. Metode analisis yang dipakai antara lain Karl Fischer dan penelitian tersebut atas permintaan maskapai penerbangan tersebut.

Tidak tahu mengapa, masalah serius yang timbul di Indonesia akhir-akhir ini mulai terlihat tidak bermutu. Serius. Yah, masalah avtur yang mengandung air tersebut benar-benar serius.

Di sini kita bicara tentang pesawat terbang. Apalagi pesawat komersial. Kita bisa membayangkan, jikalau pesawat itu bisa terbang, dipastikan ketika di angkasa pesawat itu pasti akan “batuk-batuk” seperti orang keselek biji salak.

Kalo bebek atau ayam sih oke-oke saja di sodorin air. Lha ini sebuah hasil teknologi mutakhir perlakuannya kok kayak beternak lele dumbo saja. Ngawur!

Bicara soal motif mungkin semakin membuat kita geleng-geleng kepala. Kalau orang yang mencampur avtur dengan air itu berniat melakukan semacam sabotase sih masih mending. Lha kalau hanya demi sekian rupiah karena himpitan masalah ekonomi oknum yang menyelewengkan pengisian avtur tadi, hal itu benar-benar nestapa.

Tapi seperti kasus-kasus sebelumnya, kehormatan korps tetap dijunjung setinggi langit ketimbang keinginan untuk menguak kasus yang berat ini.

Pertamina, sebagai pihak yang mendapat mandapat mandat mengisi avtur ke pesawat terbang, sekali lagi terkesan alot untuk ikut menguak tabir yang masih kelam ini. Padahal polisi sudah menetapkan 4 orang tersangka dari para karyawan Pertamina.

Mereka mungkin belum tentu bersalah, tapi paling tdak bisa ikut membantu menguak kasus ini bersama-sama dengan pihak kepolisian. Seharusnya.

Dengan berbagai kasus yang menimpa dunia penerbangan selama ini, semakin beratlah tugas untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap maskapai penerbangan sebagai salah satu moda angkutan yang paling cepat dan praktis menuju ke berbagai tujuan.**

Image hosted by Photobucket.com

Belum selesai mengamati kasus pesawat ini, muncul lagi kasus yang lumayan wagu lagi ketika tadi pagi menikmati tontonan program stasiun ini.

Akhir-akhir ini ketika harga gas elpiji bertabung yang biasa digunakan untuk kegiatan di dapur itu naik, maka munculah berbagai kasus.

Selain kasus semakin langkanya stok gas di pasaran, ada kasus lain yang cukup merisaukan juga. Yaitu kasus gas bertabung “kentut”. Kentut di sini bukan aktivitas biologis dari manusia, namun gas bertabung yang isinya tidak hanya elpiji saja tetapi juga ditambahi dengan gas yang non elpiji.

Tujuannya tentu saja untuk mengeruk keuntungan dari pengurangan kadar elpiji di tabung itu.

Dengan penambahan gas non-elpiji di tabung tersebut, maka kandungan elpijinya menjadi berkurang, namun bobot tabung tersebut tetap sesuai standar. Para konsumen yang tidak telitilah yang menderita kerugian.

Mana sempat sih kita untuk mengecek apakah tabung itu layak atau tidak kita beli? Apalagi kita yang mungkin hanya menyuruh orang untuk membeli atau menggunakan jasa delivery/beli-antar.

Untuk kasus gas “kentut” ini ada salah satu tips untuk mengecek apakah tabung yang kita beli itu bodong atau asli isinya.

Jikalau tabung yang kita beli itu berisi murni elpiji, maka ketika kita gunakan untuk menghidupkan kompor gas kita cukup sekali kita tekan-putar kompor sudah menyala.

Tidak demikian dengan yang tabung “kentut”. Perlu beberapa kali “ctek” untuk menyalakan kompor kita.

Jadi kalau tabung yang kita beli ternyata bermasalah, kita bisa langsung putuskan pindah ke toko yang lain. Tapi kalau stoknya langka seperti saat ini susah juga yah pindah-pindah ke tempat yang tidak jelas juga ketersediaan stoknya. :p

Orang Indonesia tuh memang kreatif kalau sedang kepepet. Tapi kok ya kreatifnya nggak penting banget!

Hmmmm….itulah hal-hal yang menyambut pagiku hari ini. Hehehehe..dapetnya kok ya nggak manis dan romantis babar blas!

Oh, iya…Met lebaran bagi yang merayakan! Buat semuanya mohon maaf lahir batin ya jikalau selama ini selalu membuat perasaan gundah gulana!! ^^v

Salam!


Notes:
*Wagu=Jawa:Tindakan yang tidak pantas

0 comments: