Jumat, Juli 28, 2006

Senin, Juli 24, 2006

Ohhhh….mengapa ini (tetap) bisa terjadi?

Photobucket - Video and Image Hosting

Belum lama berselang, negeri Indonesia gempar! Apa lagi kalau bukan kasus keikutsertaan Nadine di ajang Miss Universe. Selain pose bikininya, juga karena keteledoran ketika sesi tanya jawab yang menyebar ke segala penjuru dunia maya (internet-red).

Ada yang protes, apa yang bisa dibanggakan lewat ajang itu? Kontribusi apa yang bisa diberikan untuk negeri yang sedang dirundung musibah ini?

Melihat hal itu, pemerintah mengambil langkah aman, diam.

Nah, di sore yang hangat-hangat menggemaskan ini, iseng melihat berita di sini. Dan pemerintah ternyata tetap diam juga. Riau juga, gitu, loh! Oh…ohhh...ohhhh….malangnya nasibmu, nak.

Juara Olimpiade Fisika Asia Asal Riau Hijrah ke Singapura
Chaidir Anwar Tanjung – detikcom

Pekanbaru - Tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Riau, peraih medali emas Olimpiade Fisika tingkat Asia memilih pindah ke Singapura. Dikabarkan, perubahan statusnya sebagai warga negara Singapura juga tengah diurus.

Purnawirman merupakan salah satu murid berprestasi di Riau. Namanya mengharumkan bangsa Indonesia dalam Olimpiade Fisika tingkat Asia di Pekanbaru tahun 2004 silam. Dia menyabet medali emas.

Tak cuma itu, pada tahun 2005, Purnawirman kembali menggondol mendali perunggu dalam Olimpiade Fisika tingkat Internasional yang dilaksanakan di Spanyol. Atas prestasi gemilangnya, Pemerintah Provinsi Riau memberinya janji beasiswa menuju perguruan tinggi favorit.

Tapi, semua itu cuma janji belaka. Setelah tamat SMA I Pekanbaru tahun 2005 lalu, Purnawirman bersama orangtuanya dikabarkan menagih janji tersebut. Tapi, bolak-balik mengadu ke Pemprov Riau, mereka tidak mendapat tanggapan apa pun. Keberhasilannya mengharumkan nama bangsa ternyata tidak digubris.

Siapa yang tidak jengkel dengan sikap pemerintah yang acuh tak acuh ini. Walhasil Purnawirman mengambil sikap tegas dengan pindah ke Singapura. Kepindahannya ini dipicu karena sudah ada jaminan beasiswa dari Pemerintah Singapura.

Sekarang, Purnawirman tengah duduk di bangku kuliah di Nanyang Technological University Singapura. Pemerintah Singapura menanggung seluruh biaya pendidikan pemuda berotak encer ini. Tidak cuma jaminan beasiswa, malah Singapura menjamin masa depannya dengan memberikan pekerjaan yang layak buatnya. Siswa asal Riau yang berprestasi itu kini menjadi aset pemerintah Singapura.

Malah Pemerintah Singapura telah mengajak Purnawirman untuk menjadi warga negaranya. Dikabarkan, pemindahan menjadi warga negara Singapura itu masih dalam proses.

Malah Disalahkan

Anehnya, sikap Purnawirman yang pindah ke Singapura ini malah disalahkan oleh Pemprov Riau. Dia dituding tidak melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah atas kenginannya selama ini.

"Wartawan jangan tanya soal itu sajalah. Siswa itu tidak pernah melakukan koordinasi kepada kita, tentang apa yang dia inginkan. Kita ini cukup perhatian kok dengan siswa yang berprestasi," kata Gubernur Riau Rusli Zainal saat ditemui detikcom, usai acara menyambut kepulangan siswa asal Riau peraih mendali emas dalam Olimpiade Fisika di Singapura tahun 2006, Senin (24/7/2006) di Gubernuran Jl Diponegoro, Pekanbaru.

Tidak mau disalahkan begitu saja, Rusli Zainal sangat menyangkan sikap Purnawirman yang saat ini menjadi aset Singapura itu. Menurut Rusli, jika saja ada koordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal beasiswa, pihaknya akan menyediakannya. "Tapi kan dia memang tidak koordinasi dengan kita," sesal Rusli Zainal.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Moh Wardan, ketika diminta komentarnya, juga menyalahkan Purnawirman. Dia juga menuding siswa itu tidak pernah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.

"Ya kalau dia mau pindah dan dibiayai pemerintah Singapura, itu kan hak dia dan kita tidak bisa melarangnya. Lagipula tidak cuma dia yang mendapat beasiswa dari negara asing. Banyak siswa Indonesia yang juga disekolahkan pihak asing," katanya enteng.

Lantas benarkah Purnawirman akan menjadi warga negara Singapura? Wardan belum dapat memastikan hal itu. "Saya belum tahu persis apakah dia akan pindah menjadi warga negara Singapura. Tapi menurut hemat saya, hal yang biasa seorang pelajar berprestasi dibiayai pemerintah asing," kata Wardan.**

Mungkin masalahnya akan berbeda dan mendapat perhatian jika hal yang dipermasalahkan, misalnya, dibatalkannya pemberian dana subsidi untuk partai politik. Dijamin dari RI-1 sampai RI-1000 akan menanggapi, menanggapi dengan uring-uringan nggak jelas!

Jumat, Juli 21, 2006

Mantan

Kata mantan pertama kali atau mulai sering terdengar sekitar masa-masa sekolah dasar dulu. Kata itu sering diucapkan oleh para penyiar TVRI, stasiun tv plat merah ketika masih dalam masa kesendiriannya dulu. :)

Kalau tidak salah digencarkan penggunaannya oleh Bung Harmoko ketika masih menjabat sebagai menteri penerangan. Salah satu alasannya adalah kata mantan lebih pantas digunakan daripada kata bekas. Terutama ketika menempel sebelum kata orang. Mantan pejabat dianggap kata yang lebih tepat dibandingkan dengan bekas pejabat (Untuk yang satu ini, bisa bener juga, yah, si Bung :p).

Mulai saat itulah penggunaan kata mantan menjadi semacam perbendaharaan baru bagi dunia perbahasaan di negeri kita.

Kalau dari segi definisi atau arti kata mantan itu sendiri adalah: seseorang yang telah selesai atau pernah menjabat atau menyandang suatu gelar atau jabatan di masa lalu.

Walaupun penggunaan kata mantan tidak selamanya tepat digunakan untuk semua jabatan yang pernah disandang oleh seseorang. Misalnya untuk seorang guru. Menurutku seorang guru tidak pernah bisa disandingkan dengan kata mantan. Dari zaman sejak masih ingusan sampai diajar oleh bapak dan ibu dosen, mereka semua tetap seorang guru. Rasanya, kok, tidak sampai hati, yah, untuk menempelkan kata mantan untuk guru-guru kita, kurang nyaman juga didengar.

Photobucket - Video and Image Hosting

Nah, lain lagi jika mantan digunakan untuk paduan sebuah kata: mantan kekasih. Kalau yang ini kayaknya justru sangat perlu digunakan ataupun diterapkan. Akan menjadi masalah yang fatal jika kita tetap mengaku atau mengakui kekasih kepada seseorang tentang seseorang yang pernah “jalan bareng” bersama kita.

Uniknya, kata mantan kekasih bisa berkonotasi macam-macam. Mantan kekasih yang sekarang sudah sah menjadi istri/suaminya atau mantan kekasih yang benar-benar sudah terpisahkan. :D

Soal mantan-mantanan ini mulai mencuat lagi ketika band Sheila on 7 menelorkan lagu dengan judul yang agak unik dan terkesan formal: Mantan Kekasih. :)

Sebenarnya cenderung biasa saja musikalisasi lagu itu. Namun, ya, lagi-lagi karena dari judulnya sudah tampil beda, lagu itu jadi sering didengarkan. Atau karena lagu bertema cinta-cintaan selalu “bisa” diterima di telinga, yah? Hehehehe… Begitulah.

Mantan Kekasih
by: 5O7

mantan kekasih yang hilang datang
ungkapkan besarnya penyesalan
bagaimana dia menghancurkan aku
percayalah kau tak aku sesali

awan hitam menghantui langkahmu
bagaimana mungkin jika itu pilihanmu
di sini tak lagi jadi rumahmu

relakanlah semua
berakhirlah sudah
dan biarkan bintang
menuntunmu pulang

haa.. haaa..

kau tak slalu bisa punya yang kau inginkan
kau tak slalu bisa punya yang kau impikan

**

Senin, Juli 03, 2006

Semacam karakter

Ijinkan Aku Menyayangimu

(Iwan Fals)

Andai kau ijinkan walau sekejap memandang
Ku buktikan kepadamu aku memiliki rasa
Cinta yang ku pendam tak sempat aku nyatakan
Karena kau telah memilih menutup pintu hatimu
Ijinkan aku membuktikan inilah kesungguhan rasa
Ijinkan aku meyayangimu

REFF
Sayangku Ooo...
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku Ooo...
Dengarkanlah isi hatiku

Bila cinta tak menyatukan kita
Bila kita tak mungkin bersama
Ijinkan aku tetap meyayangimu
* Kembali ke REFF

Lagu di atas memang nyaman untuk didengarkan. Selain lirik yang bagus, cara menyanyikan Mas Iwan memang penuh penghayatan.

Namun ada komentar unik dari seorang kawan: Mas Iwan kehilangan karakternya ketika menyanyikan lagu tersebut. Lho, kok, bisa? Iya. Salah satunya dia harus menyanyikan sebaris lirik yang bertuliskan “Ooo…” itu. =)

Photobucket - Video and Image Hosting

Hal itu bukan Mas Iwan banget kata kawanku tadi. Mas Iwan sudah terlanjur lekat dengan lagu-lagu kritis bertema sosial. Kalaupun harus menyanyikan lagu cinta, tetap dinyanyikan dengan lirik yang romantis namun tegas. Jarang yang mendayu-dayu seperti lagu di atas.

Seperti biasanya, jika sesuatu itu menjadi kontroversi, justru semakin ingin diketahui. Ya, sudah. Esoknya aku langsung usaha sana-sini agar bisa mendengarkan lagu itu. :)

Satu hal lagi yang mengusik otakku adalah sebuah pertanyaan, apa yang disebut dengan karakter itu sendiri? Setelah menyentuh Mas Google, akhirnya aku menemukan beberapa definisi tentang karakter. Antara lain:
- a person of a specified kind (usually with many eccentricities); "a strange character"; "a friendly eccentric"; "the capable type"; "a mental case" (http://dict.die.net/character/)
- Public estimation of someone; reputation: personal attacks that damaged her character
- A notable or well-known person; a personage
- A person, especially one who is peculiar or eccentric: a shady character; catcalls from some character in the back row (http://www.answers.com/topic/character)

Mmm…benar juga. Karakter seseorang bisa dikatakan berubah atau ‘bukan dia yang sebenarnya’ jika dia melakukan sesuatu yang tidak biasanya. Apalagi jika dia seorang tokoh atau dengan melakukan tindakan yang sangat ekstrim.

Wah, berat juga yah bahasannya… :) Tapi sebagai sebuah informasi, ringan-ringan sajalah kita melihatnya.

Bisa juga buat kita untuk menjadi semacam pegangan buat kita sendiri agar kita bisa menjalani segala sesuatu dengan baik dan menyenangkan buat sekitar kita, tanpa meninggalkan apa yang ada dan ingin kita ekspresikan dari diri kita.

Sehingga tidak akan timbul pertanyaan di benak, ‘Kok tidak seperti aku yang sebenarnya, ya?’