Ohhhh….mengapa ini (tetap) bisa terjadi?
Belum lama berselang, negeri Indonesia gempar! Apa lagi kalau bukan kasus keikutsertaan Nadine di ajang Miss Universe. Selain pose bikininya, juga karena keteledoran ketika sesi tanya jawab yang menyebar ke segala penjuru dunia maya (internet-red).
Ada yang protes, apa yang bisa dibanggakan lewat ajang itu? Kontribusi apa yang bisa diberikan untuk negeri yang sedang dirundung musibah ini?
Melihat hal itu, pemerintah mengambil langkah aman, diam.
Nah, di sore yang hangat-hangat menggemaskan ini, iseng melihat berita di sini. Dan pemerintah ternyata tetap diam juga. Riau juga, gitu, loh! Oh…ohhh...ohhhh….malangnya nasibmu, nak.
Juara Olimpiade Fisika Asia Asal Riau Hijrah ke Singapura
Chaidir Anwar Tanjung – detikcom
Pekanbaru - Tidak mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Riau, peraih medali emas Olimpiade Fisika tingkat Asia memilih pindah ke Singapura. Dikabarkan, perubahan statusnya sebagai warga negara Singapura juga tengah diurus.
Purnawirman merupakan salah satu murid berprestasi di Riau. Namanya mengharumkan bangsa Indonesia dalam Olimpiade Fisika tingkat Asia di Pekanbaru tahun 2004 silam. Dia menyabet medali emas.
Tak cuma itu, pada tahun 2005, Purnawirman kembali menggondol mendali perunggu dalam Olimpiade Fisika tingkat Internasional yang dilaksanakan di Spanyol. Atas prestasi gemilangnya, Pemerintah Provinsi Riau memberinya janji beasiswa menuju perguruan tinggi favorit.
Tapi, semua itu cuma janji belaka. Setelah tamat SMA I Pekanbaru tahun 2005 lalu, Purnawirman bersama orangtuanya dikabarkan menagih janji tersebut. Tapi, bolak-balik mengadu ke Pemprov Riau, mereka tidak mendapat tanggapan apa pun. Keberhasilannya mengharumkan nama bangsa ternyata tidak digubris.
Siapa yang tidak jengkel dengan sikap pemerintah yang acuh tak acuh ini. Walhasil Purnawirman mengambil sikap tegas dengan pindah ke Singapura. Kepindahannya ini dipicu karena sudah ada jaminan beasiswa dari Pemerintah Singapura.
Sekarang, Purnawirman tengah duduk di bangku kuliah di Nanyang Technological University Singapura. Pemerintah Singapura menanggung seluruh biaya pendidikan pemuda berotak encer ini. Tidak cuma jaminan beasiswa, malah Singapura menjamin masa depannya dengan memberikan pekerjaan yang layak buatnya. Siswa asal Riau yang berprestasi itu kini menjadi aset pemerintah Singapura.
Malah Pemerintah Singapura telah mengajak Purnawirman untuk menjadi warga negaranya. Dikabarkan, pemindahan menjadi warga negara Singapura itu masih dalam proses.
Malah Disalahkan
Anehnya, sikap Purnawirman yang pindah ke Singapura ini malah disalahkan oleh Pemprov Riau. Dia dituding tidak melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah atas kenginannya selama ini.
"Wartawan jangan tanya soal itu sajalah. Siswa itu tidak pernah melakukan koordinasi kepada kita, tentang apa yang dia inginkan. Kita ini cukup perhatian kok dengan siswa yang berprestasi," kata Gubernur Riau Rusli Zainal saat ditemui detikcom, usai acara menyambut kepulangan siswa asal Riau peraih mendali emas dalam Olimpiade Fisika di Singapura tahun 2006, Senin (24/7/2006) di Gubernuran Jl Diponegoro, Pekanbaru.
Tidak mau disalahkan begitu saja, Rusli Zainal sangat menyangkan sikap Purnawirman yang saat ini menjadi aset Singapura itu. Menurut Rusli, jika saja ada koordinasi dengan pemerintah daerah dalam hal beasiswa, pihaknya akan menyediakannya. "Tapi kan dia memang tidak koordinasi dengan kita," sesal Rusli Zainal.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Moh Wardan, ketika diminta komentarnya, juga menyalahkan Purnawirman. Dia juga menuding siswa itu tidak pernah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.
"Ya kalau dia mau pindah dan dibiayai pemerintah Singapura, itu kan hak dia dan kita tidak bisa melarangnya. Lagipula tidak cuma dia yang mendapat beasiswa dari negara asing. Banyak siswa Indonesia yang juga disekolahkan pihak asing," katanya enteng.
Lantas benarkah Purnawirman akan menjadi warga negara Singapura? Wardan belum dapat memastikan hal itu. "Saya belum tahu persis apakah dia akan pindah menjadi warga negara Singapura. Tapi menurut hemat saya, hal yang biasa seorang pelajar berprestasi dibiayai pemerintah asing," kata Wardan.**
Mungkin masalahnya akan berbeda dan mendapat perhatian jika hal yang dipermasalahkan, misalnya, dibatalkannya pemberian dana subsidi untuk partai politik. Dijamin dari RI-1 sampai RI-1000 akan menanggapi, menanggapi dengan uring-uringan nggak jelas!
0 comments:
Posting Komentar