Rabu, November 28, 2007

Awesome!

Entah kenapa, mengamati sebuah bangunan (seni arsitektur) dengan segala bentuk dan lekuknya menjadi kenikmatan tersendiri.

Baik bagunan yang kuno maupun dengan bangunan-bangunan yang baru. Setiap bagian dari bangunan seperti bercerita dan mempunyai makna.

Ketika menikmati sebuah pertandingan sepak bola, ini hobi paling paten, tidak pernah luput, bentuk dan kondisi stadion menjadi perhatian. Tidak jarang jika permainan menjemukan, pandangan berubah mengamati bangunan stadion.

Baik ketika menikmati di stadion kelas teri di daerah-daerah sampai ke stadion sekelas Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta.

Pernah memiliki harapan yang begitu tinggi ketika GBK direnovasi besar-besaran untuk kejuaraan sepak bola Asia 2007. Terbayang sebuah tempat yang jauh lebih baik ketika pertama kali datang ke tempat itu pertama kali (sekitar tahun 2001).

Bangunan GBK dengan wajah baru, fasilitas kelas hotel, penerangan yang tidak “malas-malasan”, papan skor yang enak dilihat, serta akses ke stadion yang nyaman bagi penonton. Namun itu ternyata harapan yang terlalu tinggi (banget).

Renovasi ternyata setengah hati saja. Kondisi hanya bisa dibilang maksimal 20% lebih baik dari sebelumnya. Mungkin bisa dibilang wah dari segi cat bangunan yang baru. Bahkan toilet untuk penonton yang digemborkan sekelas hotel, ternyata tetap saja terlihat kumuh dan menjijikkan. Bayangkan saja, dalam kondisi “kebelet”, yang kita temui adalah genangan air dan kran yang tanpa air. Hiiii…

Tulisan ini muncul ketika iseng melihat situs klub bola kesayangan ini. Mereka ingin merenovasi stadion kebanggaan mereka. Ya, renovasi. Tanpa merubuhkan terlebih dahulu. Yang kondisinya sudah sangat nyaman menjadi sangat aduhaiiii….

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Camp Nou sebelum renovasi dan penambahan atap.

Bahkan terbilang spektakuler. Mereka merenovasi dengan penambahan atap stadion tanpa perlu mengganggu aktivitas stadion mereka! Sebuah perhitungan yang matang dan efektif. Satu hal lagi, sangat artistik!

Dari segi SDM dan duit kita (kayaknya sih) tidak kalah. Tapi mengapa ketika sampai tahap eksekusi selalu tidak pernah memuaskan?

???

0 comments: