Entah karena kangen dengan Kota Jogja, atau memang merindukan sesuatu yang menyejukkan, tayangan ini memang bisa menjadi sebuah penyegaran tersendiri.
Bahkan tayangan tersebut ditayangkan kembali (re-run) sampai 6 kali penayangan. Sebuah tayangan yang istimewa untuk sebuah acara televisi.
Semua topik dan juga dialog yang ada memberikan sesuatu yang mungkin selama ini menjadi pertanyaan publik. Kenapa tidak mau dicalonkan gubernur kembali? Kenapa dahulu mendiang HB IX mundur dari posisi wakil presiden? Siapakah sebenarnya yang merancang Serangan Umum 1 Maret? Semua begitu renyah dan ringan diperbincangkan.
Satu yang menjadi kunci kenapa dialog tersebut begitu luwes dan mengalir adalah posisi Andy yang bukan orang Jawa. Tidak ada rasa sungkan yang mencolok. Lain halnya jika yang menjadi penanya seorang keturunan Jawa, mungkin akan banyak kendala ketika pertanyaan-pertanyaan itu terlontar. Sebuah nilai plus. :)
Rumah di Jogja, sih tidak begitu jauh dari kraton. Namun, kesempatan untuk ketemu apalagi berdialog dengan Sri Sultan belum pernah kesampaian. Sekali lagi, tayangan tersebut menjadi sebuah pencerahan tersendiri dan pelepas rindu. Ya, ke ngarso dalem, ya, ke kota Jogja.
Monggooo... ;-)
Rabu, November 07, 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar