Rabu, Juli 06, 2005

Hati-Jiwa-Mental

Pernah suatu ketika ada seorang teman yang cantik jelita, sebut saja dengan S, bertanya kepada diriku, "Uf, kamu sakit yah, kok berubah sekarang? Jadi gimanaaa...gitu."

Aku hanya melongo tuk sekian detik, dan akhirnya tersenyum simpul mendapat pertanyaan itu. Cantik sih, jadi harus tetap senyum. He"...

Sakit? Perasaan waktu itu sih baik" aja tubuh ini. Indikatornya paling tidak setiap minggu sore cukup waktu main basket di Senayan. Dan sedang tidak sakit. Kemungkinan terbesar sih penampakan psikis. Itu yang paling mungkin. Karena memang waktu itu sedang ada perasaan dongkol setengah mati. Dan itu berusaha kututupi. Dan gagal. He"...

Hmmm...hal" seperti itu memang bisa membuat seseorang terlihat "sakit", atau bahkan sakit beneran. Untuk itu perlu lah kiranya kita menjalani kualitas kehidupan yang lebih baik. Menjaga hati kita tetap stabil, menjaga kesehatan jiwa, mental, menjauhi perasaan iri hati, dengki, benci, serta mendendam, merupakan tindakan preventif yang cukup baik.

Karena manusia dengan yang sehat mental akan dapat menghadapi perubahan hidup dengan positif, selalu mencari solusi dari sisi intelektual, melakukan interaksi dengan sesama manusia, memiliki pemikiran kreatif untuk pekerjaan serta melakukan kegiatan sukarela, misalnya kegiatan religius.

Jadi, mempertahankan pikiran yang sehat juga memerlukan perilaku yang positif. Bagaimana dengan Anda?

0 comments: